Peristiwa Beutong Ateuh, atau juga dikenal dengan Tragedi Tgk Bantaqiah terjadi pada 23 Juli 1999. Saat itu, pasukan militer membantai warga sipil yang merupakan jamaah dan santri Dayah Babul Al Nurillah pimpinan Tgk Bantaqiah, di Desa Blang Meurandeh, Kecamatan Beutong Ateuh, Nagan Raya. Pasukan gabungan yang beranggotakan 215 personel, masuk ke Beutong Ateuh menyahuti perintah Danrem Lilawangsa, Kolonel Syafnil Armen untuk menindak Tgk Bantaqiah, sosok yang mereka curigai menyimpan senjata milik GAM. Namun, proses penggeledahan itu berubah menjadi malapetaka. Tgk Bantaqiah berikut santri-santrinya tewas diberondong peluru. Total 34 orang ditembak dan meninggal seketika, dan 23 orang luka-luka. Para santri yang terluka lalu diangkut ke truk tentara. Di tengah jalan, mereka kemudian ditembak mati dan tubuh mereka dilempar ke jurang.

21 Tahun Seusai Tragedi HAM di Beutong Ateuh, Trauma Belum Lekang di Benak Warga

Penulis adalah penerima fellowship dari pelatihan HAM, media dan keadilan transisi yang diselenggarakan oleh AJI Banda Aceh, KontraS Aceh, LBH Banda Aceh dan AJAR.[Siti Aisyah/Acehkini] Lantunan azan magrib sayup terdengar dari kejauhan, kami berhenti pada sebuah pondok di atas bukit…

Read More21 Tahun Seusai Tragedi HAM di Beutong Ateuh, Trauma Belum Lekang di Benak Warga
id_IDID